Ketua MWCNU TIBA : Pentingnya Menjadi Penulis

TIRIS - Imron Hamzah atau yang lebih akrab dengan sapaan ustad Imron ini yang hari-harinya di isi dengan kegiatan Membaca dan Menulis serta mengajar di Sebuah Pesantren Yang ada di Pelosok desa, Namanya Pesantren Riyadhus Sholihin Desa Rejing Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo. Ustad muda ini melakukan kebiasaan tersebut semenjak beliau masih nyantri Di salah satu Pesantren di daerah Pasuruan. Sehingga banyak sekali karya-karya tulisan beliau menjadi bahan referensi bagi pelajar-pelajar yang masih pemula dalam menulis. Salah satu tulisan beliau yang sangat Populer adalah Puisi Kesantrian, Kata-kata Bijak dan penuh Inspirasi ala santri, dan masih banyak karya lainnya. Tidak heran ketika santri didikan Beliau menjadi Ketua Redaksi sebuah Buletin di salah satu Pesantren yang ada di Probolinggo.
"Saya tidak menyangka kalau santri saya ini menjadi Ketua Redaksi di Pondok Pesantren tempat ia belajar sekarang, padahal dulu disini hanya bermodal belajar dasar-dasar menulis dan editing di Photoshop dan Corel Draw" Kata Ustad Imron yang saat ini juga menjadi Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama' Tiris Barat.
Tidak hanya itu saja, ustad Imron juga mengajak para kader muda Nahdlatul Ulama' utamanya para sahabat GP Ansor dan Banser untuk belajar dan mencoba untuk menulis. Sehingga tulisan ini nantinya bisa dibaca dan diketahui oleh banyak masyarakat tentang apa yang di tulisnya, contohnya tentang tulisan kegiatan ke-Ansoran yang ada di daerahnya. "Para kader NU harus ada yang bisa menjadi penulis, sehingga tulisan yang ia tulis bisa di baca banyak orang, nah itu kan juga termasuk syiar dan menebar manfaat, toh tulisan atau berita kita bukan hoax" imbuh beliau sambil tersenyum semangat saat ngobrol santai dengan sahabat Ansor seusai sholat Jum'at 3/10/2017.
(Sal/KH)